ॐ नमः शिवाय

Senin, 27 Juli 2015

Sloka Veda Tentang Nilai Moral / Etika dan Budaya Kerja

SLOKA VEDA TENTANG ETOS KERJA, ETIKA DAN MORAL

Sloka Veda
Tentang Nilai Moral / Etika dan Budaya Kerja
  1. Yajurveda XL.2
Kurvan eveha karmânņi
Jijīviset satam samah
Evam tvayi nanyatheto-asti
Na karma lipyate nare.
Orang hendaknya suka hidup di dunia ini dengan kerja keras selama seratus tahun. Tidak ada cara yang lain bagi keselamatan seseorang. Suatu tindakan yang tidak mementingkan diri sendiri dan tidak memihak, menjauhkan pelaku dari keterikatan.
  1. Atharvaveda XX.18.3
Icchanti devah sunvantam
Na svapnaya sprhayanti.
Yanti pramadam atandrah.
Para dewa menyukai orang – orang yang bekerja keras. Para Dewa tidak menyukai orang – orang yang gampang – gampangan dan bermalas – malas. Orang – orang yang selalu waspada mencapai kebahagiaan yang agung.
  1. Rgveda X.53.8
Asmanvati riyate sam rabhadhvam
Uttisthata pra tarata sakhayah.
Atra jahama ye asan asevah
Sivan vayam uttaremabhi vajan.
Ya para sahabat, dunia yang penuh dosa dan kesedihan sedang lewat bagaikan sebuah sungai, alirannya yang dihalangi oleh batu-batu besar yang berat. Tekunlah, bangkit dan seberangilah, tinggalkanlah pengikut yang tak berbudi. Seberangilah sungai kehidupan itu untuk pencapaian kesejahteraan dan kemakmuran.
  1. Rg Veda I.411.6
Sa ratnam martyo vasu
Visvam tokam uta tmana
Accha gacchati-asthrta
Orang yang tidak kenal lelah memperoleh permata-permata, segala macam kekayaan dan anak cucu berkat ketekunannya.
  1. Atharvaveda X. 53. 8
Krtam me daksine haste
Jayo me savya ahitah
Gojid bhuyasam asyajid
Dhanamjayo hiranyajit
Ketekunan semoga ada di tangan kanan dan kejayaan ada di tangan kiri. Semoga kami mendapatkan sapi-betina, kuda, kekayaan dan emas.
  1. Rgveda X 42. 10
Gobhis tarkma-amatim durevam
Yavena ksudham puruhuta visvam
Vayam rajabhih prathama dhanani-
Asmakev janena jayema
Ya, Tuhan Yang Maha Esa, Sang Hyang Widhi, semoga kami menyeberangi kemiskinan yang tidak bisa itu dengan memperoleh sapi-sapi betina itu. Semoga kami mengatasi rasa lapar kami dengan memilikki makanan padi-padian seperti gandum, semoga kami memperoleh kekayaan dari para raja dan mencapai keberhasilan dengan usaha-usaha kami.
  1. Rgveda X. 117.7
Krsan it phala asitam krnoti
Yan adhvanam apa vrnkte caritraih
Vadan brahma vadato vaniyan
Prnan apir aprnantam abhi syat
Sebuah mata bajak yang membajak menghasikan padi-padian, seorang laki-laki yang berjalan menteberangi jalanan. Seorang laki-laki yang terpelajar menyanyikan mantra-mantra Veda, adalah lebih unggul daripada seorang yang tetap diam. Orang yang dermawan melebihi orang yang tidak menolong temannya.
  1. Rg veda VII.32.9
Ma sredhata somino daksata mahe
Krnudhvam raya atuje
Taranir ij jayati kseti pusyati
Na devasah kavatnave
Wahai orang-orang yang berpikiran mulia, janganlah tersesat, janganlah tersesat. Tekunlah dan dengan tekad yang keras untuk mencapai tujuan-tujuan yang tinggi. Bekerjalah dengan tekun untuk memperoleh kekayaan. Orang yang bersemangat (tekun sekali) berhasil, hidup berbahagia dan menikmati kemakmuran. Para dewa tidak pernah menolong orang yang bermalas-malas.
  1. Rgveda X. 91.3
Sudakso daksaih kratunasi
Sukratur agne kavih kavyenasi visvavit
Vasur vasunam ksayasi tvam eka id
Dvaya ca yani prthivi ca pusyatah
Sang Hyang Agni (Tuhan Yang Mahaua Esa), Engkau berdaya guna dengan perbuatan-perbuatan yang berbudi luhur, Engkau bersemangat dengan kegiatan-Mu. Engkau seorang bagi penerima wahyu Veda. Engkau adalah yang maha mengetahui, Engkau adalah pendukung lima unsur yang agung (Panca Maha Bhuta). Engkau adalah satu-satunya penguasa atas semua benda, yang terpelihara oleh langit (sorga) dan bumi (dunia)
  1. Rgveda IV. 33. 11
Na rte srantasya sakhyaya devah
Para Dewa menolong orang yang tidak dilelahkan oleh kerja keras yang berat.
  1. Rgveda X.60.12
Ayam me hasto bhagavan
Ayam me bhagavattarah
Semoga tangan kananku beruntung dan tangan kiriku yang lebih beruntung.
  1. Rgveda.4.12
Atandraso avrka asramisthah
Ya Sang Hyang Agni (Tuhan Yang Maha Esa), hanya orang yang giat, tulus hati dan tidak kenal lelah, berhasil dalam kehidupan.
  1. Rgveda. IV.25.6
Nasusver apir na sakha na jamih
Tuhan Yang Maha Esa, Sang Hyang Widhi, bukanlah sahabat, kerabat atau sanak saudara dari orang yang malas.
  1. Canakya Nitisastra VII.2.
Dhana-dhanya prayogesu vidya saygrahanenu ca,
Ahare vyahara ca tyakta lajjaa sukhi bhavet
Dalam urusan mencari beras dan dalam urusan keuangan, dalam hal menuntut ilmu, dalam hal menikmati makanan dan dalam hal berdagang, orang hendaknya meninggalkan rasa malu.Orang tersebut akan memperoleh kebahagiaan.
  1. Sarasamuccaya 261
Dharmenarthah samaharyo
Dharmalabdham triad dhanam,
Kartavyam dharma paramam
Manavena prayatnatah
Dengan cara berusaha memperoleh sesuatu hendaklah berdasarkan dharma. Dana yang diperoleh karena usaha, hendaklah dibagi tiga, guna melaksanakan (biaya) mencapai yang tga itu; perhatikanlah itu baik-baik.
  1. Bhagavadgita II. 47
Karmany ewadhikaraste
Ma phalsesu kadacana,
Ma karma-phala-hetur bhur
Mate sango `stw akarmani
Tugasmu hanya berbuat dan jangan sekali-sekali mengharap akan hasil; jangan sekali-kali hasil yang menjadi motifmu ataupun sama sekali terikat dengan tanpa kegiatan.
  1. Bhagavadgita II. 48
Yoga-sthah kuru karmany
Sangam tyaktwa dhananjaya,
Siddhi-asiddhyoh samo
Bhutwa samatwam yoga ucyate.
Mantapkanlah dalam yoga dan lakukanlah kegiatanmu, wahai Dananjaya (Arjuna), lepaskanlah keterikatan dan tetap teguh baik dalam keberhasilan maupun kegagalan, karena ketenangan pikiran itu disebut sebagai yoga.
  1. Bhagavadgita II. 49
Durena hy awaram karma
Buddhi-yogad dhananjaya,
Budhau saranam anwiccha
Krpanah Phala-hetawah
Sungguh sangat rendah derajat mereka yang hanya bekerja tanpa pendisiplinan kecerdasan (budhiyoga) wahai Dananjaya (Arjuna); berlindunglah pada kecedasan, kasihan mereka yang mengharapkan hasil dari kegiatan.
  1. Bhagavadgita II.50
Buddhi-yukto jahatiha
Ubhe sukrta-duskrte,
Tasmad yogaya yujyaswa
Yogah karmasu kausalam
Orang yang telah mempersatukan kecerdasannya dengan yang bersifat Ilahi, bahkan telah melepaskan yang baik maupun yang buruk. Karenanya, usahakanlah untuk melakukan yoga, sebab yoga merupakan ketrampilan dalam kegiatan kerja.
  1. Bhagavadgita XVIII. 5
Yajna-dana-tapah-karma
Na tyajyam karyam ewa tat,
Yajno danam tapas caiwa
Pawanani manisinam.
Kegiatan Yajna, dana, dan tapah jangan ditinggalkan tetapi harus dilaksanakan, karena kegiatan itu memurnikan orang-orang bijaksana.
  1. Bhagavadgita XVIII. 6
Etany api tu karmani
Sangam tyaktwa phalani ca,
Kartawyani me pharta
Niscitam matam uttamam
Tetapi kegiatan kerja inipun hendaknya dilaksanakan dengan melepaskan keterikatan dan keinginan pada hasilnya. Wahai Partha (Arjuna), hal ini merupakan keputusan-Ku yang terakhir.
  1. Bhagavadgita XVIII. 7
Niyatasya tu sannyasah
Karmano Nopapadyate,
Mohat tasya parityagas
Tamasah parikirtitah
Sesungguhnya melepaskan kewajiban yang harus dilakukan adalah tidak benar. Meninggalkan kewajiban karena kebodohan dinyatakan sebagai Tamasa.
  1. Bhagavadgita XVIII. 23
Niyatam sanga-rahitam
Araga-dwesatah krtam
Aphala-prepsuna karma
Yat tat sattvikam ucyate
Suatu kegiatan yang bersifat wajib, yang dilaksanakan tanpa keterikatan, tanpa kebencian oleh orang yang tak mengharapkan hasil, itu dikatakan sebagai sattvika.
  1. Bhagavadgita XVIII. 24
Yat tu kamepsuna karma
Sahankarena wa punah,
Kriyate bahulayasam
Tad rajasam udahrtam
Tetapi kegiatan kerja yang dilakukan dengan usaha keras oleh seseorang yang mencari pemenuhan keinginannya atau yang didorong oleh keakuan, dikatakan sebagi rajasa.
  1. Bhagavadgita XVIII. 25
Anubhandam ksayam himsam
Anapeksya ca paurusam,
Mohad arabhyate karma
yat tat tamasam ucyate
Kegiatan yang kerja yang dilakukan karena kebodohan, tanpa memperdulikan akibat atau kerugian dan melukai, serta tanpa memandang kemampuannya, kegiatan dikatakan bersifat tamasika.
  1. Bhagavadgita XVIII.42
Samo damas tapah saucam
Ksantir arjawam ewa ca,
Jnanam wijnanam astikyam
Brahma-karma swabhawa-jam
Ketenangan, pengendalian diri, tapah, kemurnian, kesabaran, kejujuran, kebijaksanaan, pengetahuan, dan keyakinan dalam agama, semuanya ini merupakan kewajiban dari paraBrahmana, yang berasal dari sifatnya sendiri.
  1. Bhagavadgita XVIII.43
Sauryam tejo dhrtir daksyam
Yuddhe ca`py apalayanam,
Danam iswara-bhawasca
Ksatram karma swabhawa-jam
Sifat kepahlawanan, pemberani, mantap, kemahiran, pantang mundur walaupun dalam pertempuran, kedermawanan dan kepemimpinan, semua itu merupakan kewajiban dari golonganKsatria, yang berasal dari sifatnya sendiri.
  1. Bhagavadgita XVIII.45
Sve-sve karmany abhiratah
Samsiddhim labhate narah
Svakarmaniratah siddhim
yatha vindati tac chrnu
Dengan mengabdikan kewajibannya sendiri manusia mencapai kesempurnaan. Bagaimana seseorang yang mengabdikan pada kewajibannya sendiri mencapai kesempurnaan, dengarkanlah ini:
  1. Bhagavadgita XVIII.47
Sreyan sva-dharmo vigunah
Para-dharmat svanusthitat
Svabhaya-niyatam karma
Kurvan napnoti kilbisam
Lebih baik dharmanya sendiri walaupun tidak sempurna melakukannya daripada dharna orang lain walaupun sempurna pelaksanaanya; karena orang tidak akan melakukan dosa bila melakukan dharmanya sendiri yang ditentukan oleh sifatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar