ॐ नमः शिवाय

Senin, 27 Juli 2015

Mantram dan Sloka Ke Esaan Tuhan menurut Hindu


Dalam ajaran Hindu ada Panca Sradha (lima keyakinan) yaitu :

1. Percaya adanya Brahman / Entitas Tuhan yang berada di luar jangkauan pemikiran dan indra.
2. Percaya adanya Atman / Roh yang ada di semua makhluk.
3. Percaya adanya hukum Karmaphala (Karma=perbuatan, phala=hasil/buah) yaitu hukum sebab akibat.
4. Percaya adanya Punarbhawa / Reinkarnasi yaitu putaran roda kehidupan.
5. Percaya adanya Moksha yaitu pembebasan dari keterikatan.

Maaf, malaikat bukanlah Dewa, padanan dari malaikat menurut arti kata sejauh yang saya ketahui adalah Bhatara, yaitu kekuatan pelindung yang memiliki tugas-tugas tertentu untuk memastikan bekerjanya jagat raya ini.

Tuhan dalam ajaran Hindu tidaklah spesifik, bukan suatu sosok tertentu yang terpisah dari jagat raya ini. Dia adalah pemilik segalanya sekaligus Dia adalah segalanya, sumber segala sumber dan tujuan akhir dari segalanya. Dia hening, tenang tak tergoyahkan, tak tersentuh, tetap seimbang, tak terpikirkan.

Ketika Dia menunjukkan salah satu kekuatan Nya, manusia mellihatnya sebagai Sinar. "Dewa" berasal dari akar kata "Div" yang berarti sinar. Maka sinar suci Nya yang dapat di tangkap oleh manusia inilah disebut "Dewa" dan untuk dapat dibedakan sesuai sifat dari sinar suci tersebut maka diberikanlah sebutan-sebutan atau nama. Kekuatan dari sinar suci ini, diidentifikasi dan diberikan sebutan "Bhatara" berikut juga dengan sebutan dan nama.Mantram dan Sloka tentang Ke_Esa_an Tuhan.

EKAM SAT WIPRA BAHUDA WADANTI, AGNIM YAMAM MATARISWANAM. 
( Reg Weda Mandala I Sukta 164, mantra 46 )
Tuhan itu hanya satu adanya, oleh para Resi disebutkan dengan berbagai nama seperti: AGNI, YAMA, MATARISWANAM.

EKAM EWA ADWITYAM BRAHMAN. 
( Upanishad IV.2.1.)
Tuhan itu hanya satu tidak ada duanya.

NARAYANAD NA DWITYO 'ASTI KASCIT. 
( Narayana Upanishad.)
Narayana tidak ada dua- Nya yang hamba hormati.

Sumeta visva ojasa patim divo
ya eka id bhur atihir jananam,
sa purvyo nutanamo aji gisan
tam vartanir anu vavrta eka id
(Sama Veda, 327)
Marilah datang bersama, engkau semua, dengan semangat kuat pada Penguasa Langit.
Dia yang hanya Esa, tamu semua orang.
Dia yang purba ingin kembali baru. Kepada-Nyalah semua jalan perpaling, Sesungguhnya Dia Esa belaka.

Yo nah pita janita yo nidhata,
dhanani veda bhuvanani visva,
yo devanam namadha eka eva,
tam samprasnam bhuvana yantyanya
(Rg Veda X. 83. 3).
Oh, Bapa kami, Pencipta kami, pengatur kami yang mengetahui semua keadaan, semua apa yang terjadi,
Dia hanyalah Esa belaka memikul nama bermacam-macam dewa.
Kepada Nyalah yang lain mencari-cari dengan bertanya-tanya.

Indram mitram varunam
agnim ahur atho divyah
Ekam sad vipra bahudha vadantyagnim yarnam mata-risvanam ahuh
(Rg Veda 1.164.46).
Mereka menyebut Indra, Mitra, Varuna, Agni dan Dia yang bercahaya, yaitu Garutman yang bersayap elok, Satu Kebenaran itu (Tuhan) orang bijaksana menyebut dengan banyak nama seperti Agni, Yama, Matarisavan.

Tad evagnis tad adityas
tad vayus tad u candramah,
tad eva sukra tad brahma
ta apan sa prajapatih
(Yajur Veda 32.1).
Agni adalah Itu, Aditya adalah Itu,
Vayu adalah Itu, Candrama adalah Itu,
Cahaya adalah Itu, Brahman adalah Itu,
Apah adalah Itu, Prajapatilah Ia.

OM TWAM SIWAH TWAM MAHADEWAH, 
ISWARAH PARAMESWARA,
BRAHMA WISNUSCA RUDRASCA, 
PURUSAH PARIKIRTITAH,
Engkau disebut Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma dan Wisnu dan juga Rudra.
Engkau adalah asal mula dari segala yang ada.

Banyak orang yang menanyakan kepada orang lain, dimanakah Tuhan? Ada yang mengatakan, Dia tidak ada, yang lainnya mengatakan Dia berbahaya. Wahai umat manusia, ketahuilah bahwa Dia-lah yang menebus dosa-dosa umat manusia dan memberikan kehidupan, Dia adalah Tuhan. Rgveda : 2.12.5

Tuhan memiliki ribuan kepala, ribuan mata demikian pula ribuan kaki. Ia tersebar di seluruh penjuru bumi, memiliki 10 jari yaitu Panca Maha Butha dan Panca Tanmantra yang juga berada di luar jagat raya ini.
Rgveda : 10.90.1

Bagi mereka yang pikirannya dipusatkan kepada Yang Tak Terwujud, kesulitannya lebih besar, karena sesungguhnya jalan dari Yang Tak termanifestasikan sukar dicapai oleh orang yang mempunyai badan jasmani.
Bg 12-5

Bhagavata Purana 10.40.7
Para bhakta berdoa, “Yajanti tvam maya vai bahu murtyeka murtikam, Tuhanku, meskipun Anda mewujudkan diri dalam berbagai macam rupa dan bentuk, tetapi Anda tetap satu tiada dua, dan kami hanya menyembah diri-Mu saja”.

Banyak gelar lagi yang dipersembahkan oleh umat Hindu kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai:
Sang Hyang Parameswara (Raja Termulia),
Parama Wisesa (Maha Kuasa),
Jagad Karana (Pencipta Alam) dan lain- lainnya.
Sebagai Pencipta Ia bergelar Brahma (Utpati),
sebagai Pemelihara dan Pelindung (Sthiti) Ia disebut Wisnu dan
Dalam fungsi atau kekuasaan- Nya mengembalikan segala isi alam ini kepada sumber asalnya (pralina) Ia bergelar Siwa.



EKAM EVA ADWITYAM BRAHMAN”
yang artinya “Hanya satu (Ekam eva) tidak ada duanya (Adwityam) Hyang Widhi (Brahman) itu”

“EKO NARAYANAD NA DWITYO’STI KASCIT”
artinya “Hanya satu Tuhan sama sekali tidak ada duanya”. Dalam lontar Sutasoma juga disebut “Bhineka Tunggal Ika, tan hana Dharma mangrwa”, yang artinya, “Berbeda-beda tetapi satu, tidak ada dharma yang dua”. Juga dikatakan

“EKAM SAT WIPRAH BAHUDA WADANTI”, artinya “Hanya satu (Ekam) Sang Hyang Widhi (Sat), namun orang bijaksana (viprah) menyebutkan (wadanti) dengan banyak nama (bahuda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar