Panca Saraddha
Arti Panca Saraddha:Bagian-bagian Panca saraddha:
1. Percaya dengan adanya Ida Sang Hyang Widhi (Brahman)
Seloka-seloka yang menyatakan bahwa Tuhan hanya satu diantaranya:
Di Bali Tuhan disebut dengan banyak nama sesuai dengan Swabawanya masing-masing,seperti:
2. Percaya dengan adanya Atma
3. Percaya dengan adanya Karma Phala
4. Percaya dengan adanya Punarbhawa (Samsara)
Punarbhawa terdiri dari dua kata,yaitu kata Punar yang artinya kembali,dan kata Bhawa yang artinya lahir. Jadi Punarbhawa artinya lahir kembali,atau lahir berulang-ulang.
Berikut ini adalah beberapa contoh penjelmaan yang diakibatkan oleh karmanya pada kehidupan sebelumnya:
Percaya terhadap adanya moksa
Moksa yang dicapai setelah meninggal dapat digolongkan menjadi 3 yaitu:
Bhuana Agung dan Bhuana Alit
BHuana Agung dan Bhuana Alit sama-sama dibentuk oleh Unsur Panca Maha Bhuta. Unsur Panca Maha tersebut terdiri dari:
Untuk lebih jelasnya,lihatlah tabel berikut ini:
Unsur
|
Bhuana Agung
|
Bhuana Alit
|
Pertiwi (padat) Apah (cair) Bayu (udara) Teja (panas) Akasa (ether) | Batu,logam,timah Air,minyak,hujan Udara,angin,gas,hawa Api,sinar,panas,cahaya langit,rongga-rongga di alam semesta | Tulang,daging,kuku,rambut,otot darah,lendir,kelenjar Nafas panas badan Rongga hidung,rongga mata |
Panca Maha Bhuta berasal dari Panca Tan Matra.
Bagian-bagian Panca Tan Matra:
Begitupun kelompok atau jenis binatang dapat dibedakan menjadi:
Sedangkan jenis tumbuh-tumbuhan (Sthawara) meliputi:
disingkrunkan dengan => klik Dharmagita!
Hari Suci
Nama-nama Wewaran
Nama-nama wuku:
Buda Kliwon | Tumpek | Buda Cemeng | Anggara Kasih | Kosong |
Sinta Gumbreg Dungulan Pahang Matal Ugu | Landep Wariga Kuningan Krulut Uye Wayang | Ukir Warigadean Langkir Merakih Menail Klau | Kulantir Julungwangi Medangsia Tambir Prangbakat Dukut | Taolu Sungsang Pujut Medangkungan Bala Watugunung |
Lihat =>Rerainan Bali.
Pengaruh Sasih terhadap Musim
No | Bulan Masehi | Nama Sasih | Iklim |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 | Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember | Kapitu Kaulu Kasanga Kadasa Jesta Asada Kasa Karo Katiga Kapat kalima Kanem | Musim hujan,angin ribut Musim hujan,angin ribut Musim hujan reda Memasuki musim panas Musim panas Musim panas Musim panas Musim dingin Musim semi Memasuki musim hujan Musim hujan Musim hujan |
Hari Raya Galungan
Kegiatan yang dilakukan pada Hari Raya Galungan:
Hari Raya Saraswati
Hari Raya Pagerwesi
Hari Suci Siwalatri
Tapa Brata
Hari Raya Nyepi
Hari Suci Nyepi |
Tawur Kasanga (Bhuta Yadnya)
Hari Raya Nyepi
Pada saat Nyepi umat tidak melakukan aktivitas apa-apa. Agar suasana jadi sepi dan sunyi (khusuk) umat melaksanakan Catur Baratha Panyepian yang terdiri dari:
Ngembak Geni
Panca Yama Bratha
Pengertian:
Bagian-bagian Panca Yama Bratha:
1. Ahimsa.
2. Brahmacari
3. Satya
Satya artinya setia dan jujur. Ada lima macam Satya yaitu:
4. Awyawaharika
5. Astainya
Contoh-Contoh Perilaku Panca Yama Brata Contoh Perilaku Ahimsa:
a. Merawat Binatang peliharaan,
b. Menyayangi keluarga,
c. tidak menyinggung perasaan orang lain,
d. Tidak membunuh binatang selain untuk kepentingan yadnya,
e. Menghormati sesama, dll
Contoh Perilaku Brahmacari
a. Rajin belajar,
b. Tidak malas masuk,
c. Rajin bertanya kepada Guru akan hal yang belum dimengerti,
d. Melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi,
e. Tidak bosan belajar,
f. Selalu ingin tahu akan informasi terbaru,dll
Contoh perilaku Satya:
a. Selalu berkata jujur,
b. Berpendirian teguh,
c. Tidak mau melaklukan perbuatan yang menyakiti orang lain,
d. Menyayangi teman,
e. Selalu menepati Janji, dll.
Contoh perilaku Awyawaharika:
a. Melakukan perbuatan sesuai Dharma,
b. Tidak bertengkar dengan orang lain,
c. Tidak menggunakan kepandaian untuk menyakiti orang lain,
d. Tidak menghina orang lain, dll
Contoh perilaku Astainya:
a. Tidak mencuri harta milik orang lain,
b. Menjaga harta benda yang dimiliki,
c. Menaruh harta benda dengan baik, dll.
PANCA NYAMA BRATA
Pengertian Panca Nyama BrataPanca Nyama Brata berasal dari tiga kata, yakni:
- Panca artinya lima,
- Nyama artinya pengendalian yang bersifat batiniah, dan
- Brata artinya kemauan atau keinginan.
Akrodha guru susrusca
Saucam aharalagawam
Apramadasca pancaite
Niyamah parikirtitah.
Artinya:
Bagian-bagian Panca Nyama Brata
a. Akrodha
b. Guru Susrusa,
c. Sauca
d. Aharalaghawa, dan
e. Apramada.
1. Akroda
2. Guru Susrusa
a. Guru Reka atau Guru Rupaka artinya ayah dan ibu yang telah melahirkan, memelihara dan merawat kita dari bayi sampai tumbuh dewasa .3. Sauca
b. Guru Pengajian atau Guru Waktra artinya Ibu Bapak guru yang mangajar kita disekolah dari tidak tahu membaca menulis berhitung sampai menjadi bisa. Selain Guru di sekolah, yang termasuk Guru Pengajian adalah para Sulinggih, para Resi yang telah menyebarkan Ajaran Weda.
c. Guru Wisesa adalah pemerintah yang selalu memberikan perlindungan kepada setiap warga negara. Yang termasuk Guru Wisesa, seperti: Kadus, Perbekel, Camat, Bupati, Anggota DPR, Gubernur, Polisi, Tentara, Presiden, dll.
d. Guru Swadhyaya artinya guru alam semesta yaitu Ida Sang Hyang Widhi.
a. Mandi untuk membersihkan badan,
b. Kejujuran untuk membersihkan pikiran,
c. Ilmu Pengetahuan dan Tapa untuk membersihkan roh atau jiwa,
d. Kebijaksana digunakan untuk membersihkan akal.
Selain itu yang perlu disucikan adalah Kayika, Wacika dan Manacika kita.
4. Aharalaghawa
Aharalaghawa artinya membatasi makan dan minum.
5. Apramada
Apramada artinya taat menjalankan kewajiban dan mengamalkan ajaran agama.
Contoh-contoh Perilaku Panca Yama Brata
Contoh-contoh Perilaku Akrodha:
a. Tidak cepat marah,
b. Mengendalikan keinginan,
c. Mengendalikan pikiran,
d. Menghadapi masalah dengan tenang, dll
Contoh-contoh Perilaku Guru Susrusa:
a. Berbakti kepada orang tua,
b. Mematuhi Nasehat Orang tua dan Guru di sekolah,
c. Melaksanakan kegiatan,
d. Melaksanakan ajaran guru dengan penuh tanggung jawab,
e. Taat terhadap tata tertib,
f. Sederhana, rendah hati, jujur dan setia pada kebenaran,
g. Mematuhi peraturan-peraturan dan undang-undang yang berlaku,
h. Rajin berdoa,
i. Hidup bersih lahir batin,
j. Mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh-contoh Perilaku Sauca:
a. Mandi tengan teratur,
b. Rajin Sembahyang,
c. Selalu berkata jujur,
d. Selalu bersikap tenang dan bijaksana,
e. Rajin berlatih memusatkan pikiran dengan cara pranayama, dan samadi,
f. Bersikap jujur dan setia pada kebenaran, dll
Contoh-contoh perilaku Aharalaghawa:
a. Selalu bersyukur dengan apa yang dimakan,
b. Makan secukupnya sesuai kebutuhan,
c. Tidak minum minuman beralkohol, dll.
Contoh-contoh perilakuApramada:
a. Melaksanakan kewajiban dengan baik dan ikhlas,
b. Taat melaksanakan tugas yang diberikan,
c. Tidak lalai dan tidak sombong, dll.
Penerapan Panca Yama
Di Keluarga:
a. Saling menyayangi sesama anggota keluarga,
b. Rajin belajar,
c. Tidak bertengkar dengan saudara,
d. Selalu berbuat jujur, tidak berbohong dengan anggota keluarga,
e. Tidak berbuat curang kepada saudara, dll.
Di Sekolah:
a. Menyayangi teman,Di Masyarakat:
b. Belajar dengan tekun dan teliti,
c. Selalu berbuat jujur kepada guru dan teman di sekolah,
d. Mau berteman dengan siap saja,
e. Tidak bertengkar dengan teman,
f. Tidak mencuri barang milik teman, dll
a. Menyayangi semua makhluk,
b. Tidak suka menghina teman atau oarang lain,
c. Berperilaku sebagai seorang terpelajar, disiplin, bertanggungjawab dan sopan,
d. Berpendirian teguh,
e. Melakukan perbuatan sesuai Dharma,
f. Tidak melakukan perbuatan menipu, curang, mencuri, merampok maupun korupsi, dll.
Penerapan Panca Nyama Brata
Di Rumah:
a. Berperilaku tenang dalam menghadapi masalah,
b. Hormat dan bakti kepada orangtua,
c. Selalu menjaga kebersihan badan dan kebersihan pikiran,
d. Mensyukuri apa yang dimiliki,
e. Melaksanakan tugas dari orangtua dengan ikhlas, dll
Di Sekolah:
a. Tidak cepat tersinggung kepada teman,
b. Memaafkan kesalahan teman,
c. Mentaati tata tertib sekolah,
d. Melaksanakan perintah dan ajaran Guru di sekolah,
e. Bersikap tenang dan bijaksana,
f. Rajin menabung, dll
Di Masyarakat:
a. Berusaha menghadapi persoalan dengan tenang,
b. Mematuhi perundang-undangan yang berlaku,
c. Sikap tenang dan bijaksana dalam berbagai hal,
d. Tidak berfoya-foya dan mabuk-mabukan,
e. Tidak lali dengan kewajiban di masyarakat, seperti gotong royong,
f. Tidak sombong di masyarakat, dll
Dipetik dari buku Semara Ratih Kls.IV dan sumber lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar