ॐ नमः शिवाय

Rabu, 12 Agustus 2015

Keluarga Satvam, Sivam, Sundaram dalam Grhastha Asrama



Dalam Masa Grhastha Asrama Umat Hindu di harapkan dapat menuju keluarga yang Satvam, Sivam, Sundaram yaitu :

  1. Satvam (kebenaran) artinya : proses dan mekanisme pernikahan dijalankan sesuai dengan kesusastraan Hindu dan benar dari segi hukum.
  2. Sivam (kebajikan) artinya : tiap anggota keluarga hendaknya selalu mengutamakan kebersamaan, keserasian, keselarasan, saling pengertian dan tanggung jawab guna ajegnya suatu perkawinan, menghindari segala hal yg dapat menimbulkan kesalahpahaman ataupun perceraian.
  3. Sundaram (kesejahteraan) artinya : menjaga kedamaian abadi baik secara lahir maupun batin

Tujuan pernikahan juga salah satunya adalah untuk menghasilkan anak yg SUPUTRA. Su artinya baik, putra artinya anak jadi artinya anak yang baik, maksudnya anak yang berbakti kepada orang tuanya, dapat dibanggakan dan selalu berada di jalan dharma sehingga nantinya dia akan menjadi penyelamat untuk kedua orang tua dan leluhurnya. 

Ada lontar yang bilang lebih baik memberikan 1 anak suputra dari pada memberikan sedekah 100 buah sumur.

Bagaimana peran istri, suami dan anak


"Pitri Deva Bhava, Maitri Deva Bhava" artinya Ayah dan Ibu adalah ibarat perwujudan dewa dalam keluarga.


Jadi, bukan ayah saja dewanya, atau ibu saja dewinya, kedua - duanya adalah sama dan sederajat.


Menurut Weda Smrti, suami dan istri itu seperti benih dan tanah. Istri sebagai tanah dan suami sebagai benih. Persemian benih di tanah akhirnya akan menghasilkan tunas muda (anak). Agar tunas tumbuh dengan baik itu tergantung dari benih dan tanahnya, benihnya harus baik, dan tanahnya harus baik karena sifat si tunas tidak akan jauh dari asal dan tempatnya tumbuh. Anak adalah milik dan tanggung jawab bersama.


  1. Suami bertugas sebagai pencetus, pemrakarsa, dan pemimpin, menjamin kesejahteraan keluarga dan melindungi keluarganya. 
  2. Istri itu seperti pelita, pemberi penerangan, dia yang mengandung, melahirkan, guru pertama untuk anak, dan pusat kegiatan rumah tangga termasuk pelaksana utama kegiatan yadnya. Dari akar katanya Istri berasal dari kata Stri yg di bahasa Sansekerta artinya Pengikat Kasih, istri sebagai cerminan keutuhan rumah tangga. Terdapat juga sloka yang intinya : dimana wanita dihormati disitulah para dewa merasa senang, dimana wanita tidak dihargai dan tidak dihormati dalam satu keluarga maka upacara yadnya sebesar apapun tidak ada artinya.
  3. Anak nantinya bakalan jadi sumber kebahagiaan suatu keluarga, jadi kebanggan keluarga dan penyelamat baik selama orangtuanya hidup ataupun setelah mengalami kematian.


Pada intinya ikatan antara istri, suami dan anak itu ikatan pengabdian, baik secara horizontal atau vertikal. Horizontal artinya mengabdi ke sesama makhluk hidup, poinnya pengabdian dari istri ke suami dan sebaliknya, Vertikal artinya mengabdi ke Brahman dalam segala bentuk manifestasinya dan kepada leluhur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar