ॐ नमः शिवाय

Sabtu, 31 Oktober 2015

Hubungan Cakra dan Kundalini dengan Listrik dalam Tubuh Manusia III


Setelah membaca artikel ini dan ini, fenomena aliran listrik yang dapat dirasakan sebagian orang secara tiba-tiba meski tidak bersentuhan dengan sumber peralatan/perlengkapan yang mengandung listrik secara langsung, dapat dijelaskan dengan 2 (dua) pandangan sebagai berikut :

Pandangan Umum
Seperti kita ketahui secara umum, kehidupan manusia saat ini sangat bergantung kepada listrik. Sumber daya listrik menjadi kebutuhan pokok yang digunakan sehari-hari oleh manusia dalam beraktivitas. Mulai dari rumah tangga, fasilitas umum (fasum), kendaraan,  perkantoran/gedung-gedung bertingkat, dan lain sebagainya semua menggunakan listrik. Kebutuhan besar kecilnya sumber daya listrik yang membedakan. Hal ini yang membuat sistem instalasi listrik tentunya berbeda-beda menyesuaikan kebutuhan tersebut.

Instalasi listrik yang baik dapat meminimalisasi kemungkinan terjadinya kebocoran energi/daya listrik yang dapat membahayakan manusia/makhluk hidup lainnya. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air (penghantar listrik yang sangat baik). Apabila instalasi listrik dalam suatu wadah (kendaraan, gedung perkantoran, fasum, rumah tangga, dll) memenuhi standar keamanan yang baik, tidak akan terjadi kebocoran aliran listrik yang dapat merembet ke penghantar listrik disekitarnya (termasuk manusia).

Itulah mengapa sejak kecil kita juga sering di ingatkan orang tua, untuk tidak memegang saluran-saluran listrik apabila tangan kita basah. Baiknya instalasi listrik pun masih bisa berpotensi membayakan manusia, apalagi jika instalasi listriknya kurang baik. Bayangkan jika disebuah gedung perkantoran bertingkat pemeliharaan instalasi listriknya kurang baik, tentunya membahayakan semua manusia yang berada didalamnya.

Kondisi fisik manusia juga menjadi salah satu faktor dimana manusia itu tiba-tiba dapat merasakan kejutan aliran listrik melalui benda-benda disekitarnya yang ia pegang. Berikut beberapa faktor pemicu yang dapat mengakibatkan beberapa orang dapat merasakan aliran listrik secara tiba-tiba :

1. Tangan/kaki/bagian tubuh lain yang basah karena air atau berkeringat setelah beraktivitas olah raga (ditambah dengan kelelahan)

2. Pakaian/alas kaki yang digunakan dapat menjadi penghantar listrik yang baik.

3. Baru saja turun dari kendaraan atau keluar dari ruangan yang instalasi listriknya kurang baik. Saat kita berada dikendaraan/didalam ruangan tersebut, tubuh kita menyerap kebocoran listriknya.

4. Baru saja beraktivitas menggunakan alat-alat yang mengalami kebocoran listrik (komputer misalnya). 

Tubuh kita mengandung air, medan magnet dan listrik pastinya. Kita di ibaratkan dengan baterai alamiah yang dapat menyerap dan menyimpan listrik. Setelah kita menyerap dan menyimpan listrik, kemudian kita juga dapat mengalirkannya kepada manusia lain (berjabat tangan, bersentuhan, dsb) ataupun mengalirkannya kepada benda-benda disekitar kita. Apabila setelah melakukan keempat faktor diatas, kita tidak mengalami sengatan listrik secara tiba-tiba seperti sebagian orang, sensitifitas manusia kemudian menjadi pembedanya. 

Seperti baterai, ada yang sangat baik kondisinya (mereka yang tidak mengalami sengatan listrik secara tiba-tiba) dan ada pula baterai yang sebentar di pakai sudah habis/bocor (mereka yang mengalami sengatan listrik secara tiba-tiba).

Pandangan terdapat Hubungan Cakra dan Kundalini terhadap Listrik dalam Tubuh

Cakra merupakan simpul-simpul syaraf pada medulla spinalis atau pada sumsum tulang belakang. Pada medulla spinalis ini antaran arus listrk / energi dari dan ke arah otak sebagai pusat sentral listrik manusia. Perputaran arus listrik ini dan aliran energi yang berputar menimbulkan pengaruh medan magnitis pada badan manusia. Perputaran ini akan menimbulkan pusaran energi. Pusaran energi ini akan dialirkan kesetiap organ tubuh melalui serat-serat syaraf afferent dan eferent yang sangat halus melewati medulla spinalis melalui kornu anterior dan kornu posterior.


Kundalini sering digambarkan sebagai dewi dalam berbagai kitab yoga, indah berkilau seperti kilat sedang tidur di dalam cakra dasar, seperti seekor ular yang melingkar tiga setengah lingkaran melilit linga svayambhu dan menutupi pintu susumna dengan kepalanya. Walaupun dia tertidur dikatakan bahwa “Kundalini memelihara kehidupan semua makhluk”.

Pada saat kebangkitannya, jalan yang dilaluinya berbentuk spiral, berbelok-belok naik. Kebangkitan kundalini ini juga akan mengaktifkan kesadaran yang lebih tinggi sehingga alam-alam yang lebih tinggi akan terbuka nampak dihadapan kita secara berurutan.

Pada kebanyakan orang, kundalini berada di dasar tulang punggung dalam keadaan tidur, dan keadaan seperti ini memang jauh lebih baik daripada membangkitkannya sebelum orang tersebut berkembang moralitasnya, dan sebelum pikiranya cukup bersih untuk dapat menangani energi itu tanpa terkena bahaya. Kemauan juga harus kuat untuk dapat menguasai energi itu.

Hendaknya orang jangan mencoba membangkitkan kundalini tanpa bimbingan seorang Guru yang amat mengerti persoalannya dan yang mendapat penugrahan untuk ini, karena bahaya yang ditimbulkan akibat pembangkitan yang salah amat serius dan nyata. Bahaya itu ada yang murni dan bersifat fisik dan juga batin. 

Gerakan kundalini tanpa kontrol selain merusak tubuh pisik dan juga bisa merobek lapisan tubuh halus. Salah satu efek pembangkitan kundalini secara salah yang biasa muncul adalah api kundalini yang mengalir ke bawah dan bukannya ke atas. Dengan begitu merangsang nafsu-nafsu rendah demikian kuatnya sampai tingkat yang tidak mungkin lagi terbendung. Orang itu berada di hadapan kekuatan yang dahsyat seperti seorang perenang menghadapi mulut ikan hiu sendirian dengan tangan kosong. 

Orang seperti itu menjadi setengah manusia setengah binatang, raksasa keburukan, karena berada dalam cengkeraman kekuatan berjenis buruk yang terlampau kuat untuk dapat dilawan oleh kekuatan manusia biasa. Orang yang membangkitkan kundalini sebelum waktunya bisa saja memperoleh kekuatan gaib yang luar biasa, tapi kekuatannya itu menghubungkannya dengan evolusi dari tingkat rendah yang seharusnya dihindari oleh setiap manusia. Dan untuk membebaskan diri dari perbudakan itu dapat membutuhkan lebih dari satu inkarnasi.

Kembali kepada sensitifitas manusia yang berbeda-beda, tingkat kebangkitan cakra dan kundalini pada setiap orang berbeda. Perbedaan ini mendasar bukan dilihat dari bagaimana manusia tersebut belajar dan mendalami cakra dan kundalini, tetapi bakat yang ia bawa sejak lahir (karma phala).

Barangkali sebagian dari kita sudah mengetahui istilah melik atau indigo sepeti dalam artikel ini. Seringkali sebagian masyarakat bali menghubung-hubungkan segala hal dalam kehidupannya dengan hal-hal yang berbau mistik. Anak-anak yang terlahir dengan kemampuan khusus tersebut di sebut melik. Bukan tidak mungkin mereka yang sering mengalami sengatan listrik secara tiba-tiba juga masuk kedalam katgori melik/indigo.

Setiap manusia baik normal maupun indigo memliki warna cakra dan keselarasan dengan kundalininya yang berbeda-beda. Mereka yang cenderung indigo ibarat pisau sudah tajam namun belum kuat gagangnya. Sehingga mereka memiliki kemampuan indera keenam termasuk sengatan listrik secara tiba-tiba namun belum mampu mengendalikan kemampuan mereka itu. 

Sebaliknya mereka yang terlahir normal juga belum tentu mampu mengasah pisaunya begitu tajam tanpa gagang yang kuat. Bakat dari kelahiran (karma phala) yang menjadi kunci. Mereka yang terlahir normal namun dipaksakan untuk mendalami kemampuan selayaknya anak indigo juga dapat mengakibatkan hal buruk bagi dirinya (menjadi gangguan mental misalnya).

Semua kembali kepada diri kita masing-masing. Kemampuan indera keenam, keanehan sengatan listrik secara tiba-tiba dan lain sebagainya yang dialami sebagian dari kita kembali kepada kita sendiri. Pilihannya hanya 2 (dua) apakah akan kita dalami dan pelajari lebih lanjut dengan bimbingan guru misalnya, atau kita biarkan saja senormal mungkin dan tetap berfikir positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar