Cakra dan Kundalini
Cakra sebenarnya adalah simpul-simpul syaraf pada medulla spinalis atau pada sumsum tulang belakang. Pada medulla spinalis ini antaran arus listrk / energi dari dank e arah otak sebagai pusat sentral listrik manusia. Perputaran arus listrik ini dan aliran energi yang berputar menimbulkan pengaruh medan magnitis pada badan manusia. Perputaran ini akan menimbulkan pusaran energi. Pusaran energi ini akan dialirkan kesetiap organ tubuh melalui serat-serat syaraf afferent dan eferent yang sangat halus melewati medulla spinalis melalui kornu anterior dan kornu posterior.
Aliran energi Cakra ini akan bertanggungjawab, atas kerja dan fungsi organ-organ dalam tubuh fisik. Kalau dilihat secara mata bhatin, di badan halus kita terdapat bulatan bercahaya, seperti matahari yang mengeluarkan berkas sinar dengan warna yang berbeda –beda. Bulatan sinar inilah yang disebut Cakra itu. Dalam inti Cakra terdapat jalinan simpul yang menyerupai anyaman, simpul ini terhubung dengan Cakra lainnya melalui medulla spinalis atau sumsum tulang. Dari beberapa Cakra ada simpul Cakra yang akarnya berhubungan langsung dengan serat-serat syaraf yaitu medulla spinalis atau sumsum tulang belakang yang terletak di rongga tulang punggung tubuh pisik. Ada banyak cakra kecil kecil dalam tubuh kita kalau dilihat secara bhatin, tapi dalam kepentingan pembahasan ini kita hanya akan pelajari tujuh Cakra utama tulang belakang.
Mandala-mendala itu adalah:
1. Cakra Muladara yang terpusat di Tulang ekor.
2. Cakra Swadhistana yang terpusat di Pusar / Umbilikus
3. Cakra Manipura yang terpusat di Ulu hati / Epigastrium
4. Cakra Anahata yang terpusat di daerah Jantung.
5. Cakra Wisudha yang terpusat di tenggorokan / Gondok
6. Cakra Agna yang terpusat di Mata ketiga / Antara dua alis
7. Cakra Sahasrara yang terpusat di Ubun-ubun.
Fungsi Cakra
Dalam uraian di atas sudah disebutkan, Cakra merupakan pusat aliran listrik energi baik yang keluar maupun yang masuk ke dalam tubuh. Cakra ini sebagai bagian kesatuan pada medulla spinalis atau sumsum tulang mengantarkan listrik untuk gerak motorik atau sensorik demikian juga untuk aliran pada organ-organ penting dalam tubuh tempat distanakannya para dewata atau dewata nawa sanga. Fungsinya sangat penting diketahui untuk penyembuhan, kebangkitan Kundalini.
Secara umum Cakra berfungsi sebagai berikut:
1. Menarik , memberi, memproses,dan mengalirkan energi ke seluruh tubuh untuk memenuhi keperluan oegan-organ tubuh dalam beraktifitas dan kreativitas.
2. Mengendalikan dan bertanggung jawab terhadap energi yang dibutuhkan oleh tubuh.
3. Untuk meningkatakan kesadaran spiritual.
4. Sebagai sumber penyembuh suatu penyakit.
5. Sebagai pengembang daya bathin.
6. Sebagai penyalur energi tenaga dalam, Prana dan Kundalini.
7. Sebagai alat pendeteksi .
8. Sebagai pengantar impul-impul listrik motorik dan sensorik.
Cakra adalah Setana Para Dewa Dewi.
Kita sebagai manusia harus selalu membersikan cakra kita , karena cakra kita sujatinya adalah stana Para Dewa Dewi yang selalu menjaga dan menuntun hidup kita. Supaya hidup kita selalu menebarkan getaran energy Dewata. Dengan selalu melakukan menucian diri pisik dan juga cakra, secara alamiah nerfy kedewataan kita bangkit melalaui cakra cakra kita. Dan sifat Bhuta yang mempengaruhi hidup kita pelan pelan muali terhapuskan.
Secara Lengkap keterangan Cakra dan Stana Dewata sebagai berikut:
1. Cakra Muladhara adalah Istana Dewa Ganesa, Dewa Kabera, Dewi Uma, Dewi Laksmi.
2. Cakra Swadhistana adalah Istana Dewa Brahma, Dewa Indra, Dewa Baruna.
3. Cakra Manipura adalah Istana Dewa Wisnu, Dewa Agni, Dewa Surya, Dewa Rudra dan Dewi Lakini.
4. Cakra Anahata adalah Istana Dewa Iswara, Dewa Vayu, Dewa Kama, Dewi Laksmini , Dewi Ratih.
5. Cakra Wishuda adalah Istana Dewa SadaSiwa , Dewi Gauri.
6. Cakra Agna adalah Istana Dewa Parama Siwa , Dewi Hakini.
7. Cakra Sahasrara adalah Istana Dewa Siwa, Hyang Tunggal , Dewi Ama Kala.
Bila diproyeksikan pada kehidupan pura-pura kayangan tiga prayangan serta dewata di Makrokosmos akan distanakan linggih Pura Prajapati, Desa, Puseh, Dalem, Dalem Tungkub, Dalem Ped, dan Penataran Agung.
1. Cakra Muladara stana Pura Prajapati
2. Cakra Swadhistana stana Pura Desa
3. Cakra Manipura stana Pura Puseh
4. Cakra Anahata stana Pura Dalem
5. Cakra Wishuda stana Pura Dalem Tungkub
6. Cakra Agna stana Pura Dalem Ped
7. Cakra Sahasrara stana Pura Penataran Agung.
Dengan memahami bahwa cakra kita adalah Istana Dewata, kita semestinya selalu meyakini dan menyadari kita selalu dalam lindungan Tuhan Yang maha Kuasa dan selalu mendekatkan diri dan melakukan kehidupan dengan penyerahan total kehadapan Nya.
Cakra adalah penarik dan penyalur Prana.
Cakra merupakan pusat aliran energi baik yang keluar maupun yang masuk kedalam tubuh kita. Dalam dunia kedokteran bahwa ada keseimbangan hidup ini dipengaruhi oleh factor hormonal. Yang harus dijaga sebaik-baiknya melalui proses penyaluran prana yang baik dan benar.
Prana yang baik adalah mendapatkan rangsangan syaraf yang yang rithmis dan teratur melalui medulla spinalis atau cakra yang ada pada medula spinalis. Prana yang benar adalah melalui olah nafas yang optimal sehinggia prose’s oksiginasi pada organ-organ penting dalam tubuh dapat dilksanakan secara maksimal.
1. Cakra Muladara merangsang organ gonad akan menghasilkan hormon seksual pada laki testosteron. Pada wanita hormon estrogen dan progesterone.
2. Cakra Swadhistana merangsang hormon pada suprarenalis yaitu golongan katekolamin.
3. Cakra Manipura merangsang pancreas menghasilkan hormon insulin, bila kekurangan insulin menyebabkan kencing manis.
4. Cakra Anahata merangsang jantung melalui syaraf simpatis dan parasimpatis sehingga jantung dapat cepat dan lambat iramanya, akibat kedua syaraf ini mendapatkan impul dari cakra anahata.
5. Cakra Wishuda merangsang kelenjar gondok menghasilkan T3/T4 hormon thyroxin berfungsi mempercepat metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh dan memacu gerak jantung.
6. Cakra Agna merangsang thalamus menimbulkan panas yang dasyat pada tubuh.
7. Cakra Sahasrara merangsang hypophise , menghasilkan hormon pertumbuhan atau grouth hormon.
Pengetahuan tentang cakra penting sekali kita ketahui terutama dalam melakukan tehnik penyembuhan, Kebangkitan Kundalini , atau menaikan level kesadaran spiritual kita. Hal ini sangat penting harus dihayati sangat dalam oleh semua pihak yang memiliki kemauan yang dalam dalm bidang spiritual. Karana para penyembuh harus mewujudkan dirinya harus sehat, segar dan bugar dalam kehidupan kesehariannya.
Bila tidak bugar tentu tidak mampu memberikan Kesembuhan Prana pada pasiennya. Kebangkitan Kundalini adalah suatu proses membangkitkan nilai-nilai catur paramita dan pengendalian triguna dalam tingkat kesadaran. Kita ketahui bersama bahwa api kebangkitan itu bersemayam pada Kundalini yaitu pada cakra dasar kehidupan, yang memiliki daya sangat besar. Hasrat, kemauan dan keinginan yang membara bersemayam pada kundalini dasar ini.
Secara garis besar, fungsi cakra adalah sebagai berikut:
1. Menarik, memberi, memproses dan mengalirkan energi keseluruh tubuh untuk memenuhi keperluan organ-organ tubuh dalam aktivitas dan kreativitas.
2. Mengendalikan dan bertanggung jawab terhadap energi yang dibutuhkan oleh seluruh tubuh.
3. Cakra membantu perjalanan kesadaran jiwa dalam mendalami spiritual.
4. Sebagai alat dalam penyembuhan penyakit.
5. Cakra mampu membangkitankan Panca indra dan pengembangan daya bhatin.
6. Cakra mampu menyalurkan prana untuk media penyembuhan.
7. Cakra bisa digunakan sebagai alat pendeteksi energi.
8. Sebagai pengantar impul-impul listrik motorik dan sensorik.
Hubungan cakra dengan prana Alam, bisa digambarkan sebagai berikut:
Prana
Prana adalah sebenarnya sejumlah total dari seluruh energi yang terwujud dari alam semesta. Semua energi itu adalah daya-daya yang ada di alam semesta dan yang mengatur kehidupan alam . Dan prana juga merupaka daya terpendam yang ada dalam diri kita yang terdapat dimana-mana. Magnet, dingin, panas, oksigen, suara, cahaya adalah manifestasi dari prana itu seniri. Semua kekuatan , semua tenaga bersumber dari sumber yang sama yaitu Atma ( Roh).
Semua kekuatan pisik dan mental adalah bersumber dari prana. Sama dengan di alam semesta semua kekuatan dan daya vital bersumber dari satu Tuhan yang maha Tunggal, dengan melatih Pranayama dan mampu mengusai dalam diri adalah modal dasar untuk mengendalikan Prana alam semesta. Dengan Pranayama kita akan bisa mengarahkan hidup kita kearah lebih baik, untuk kesehatan, ketenangan, kesuksesan dan sebagainya. Melalui pelaksanaan Pranayama, kita akan selalu menarik dan menyalurkan energi vital dari sumbernya, yaitu alam semesta kedalam diri kita, yang bisa kita gunakan sesuai kebutuhan kita. Di alam semesta sumber Prana Adalah Matahari.
Semua kehidupan memperoleh asupan energi terbesarnya dari Matahari, itu kenapa dalam Pranayama Surya, ini kita arahkan pengolahan nafas kita untuk terhubung dengan kekuatan energi dan cahaya Matahari itu, yang selanjutnya kita salurkan untuk memelihara kesehatan, keseimbangan dan ketenangan hidup kita. Dalam dunia tehnologi kini prana itu berbentuk parikel gelombang elektromagniknit, partikel potensial dan partikel kinetik yang sangat dimanfaatkan dalam bidang ionic surya dan telekomunikasi modern.
Hubungan energi itu adalah ,
1. Cakra muladhara menyerap energi pertiwi/ bumi.
2. Cakra Swadhistana menyerap energi air.
3. Cakra Manipura menyerap energi api.
4. Cakra Anahata menyerap energi angin/udara.
5. Cakra Wishuda menyerap energi suara .
6. Cakra Agna menyerap energi cahaya.
7. Cakra Sahasrara menyerap energy pengetahuan semesta.
Cakra sebagai tahapan kesadaran mahluk.
Dalam perjalanan spiritual, akan berakibat pada pengembangan cakra ckara . dengan berkembangnya cakra akan membawa kesadaran baru bagi manusia. Kesadaran manusia dipengaruhi sampai cakra mana dia mengembang dalam perjalanan spiritualnya. Hubungan cakra berkembang dengan naiknya kesadaran manusia dapat dilukiskan seperti ini.
Bekembangnya Cakra Muladhara membawa manusia pada kesadaran pisik/badan, sehat pisik. Berkembangnya cakra Swadhistana membawa manusia pada kesadaran social masyarakat/ Sehat social. Berkembangnya cakra Manipura membawa manusia pada kesadaran kreativitas/sehat kerja. Berkembangnya cakra Anahata membawa manusia pada kesadaran Cinta kasih/ sehat cinta kasih dalam hidup. Berkembangnya cakra Wishuda membawa manusia pada kesadaran Ketuhanan/ Spiritual tanpa ilusi.
Berkembangnya cakra Agna membawa manusia pada kesadaran Intuisi/imaginasi, kesadaran pikiran positif. Berkembangnya cakra Sahasrara membawa manusia pada kesadaran pengetahuan semesta. Inilah gambaran Singkat hubungan cakra dengan kesadaran manusia.
Cakra sebagai penentu kesehatan Fisik.
1. Cakra Muladhara
Merupakan dasar kekuatan tubuh pisik, sekaligus pelindung tubuh pisik dari energy yang bersifat negative. Pada Tubuh Cakra ini banyak berpengaruh pada,
➢ Kerangka tulang –tulang,
➢ Urat-urat.
➢ Daging dan otot,
➢ Kwalitas Darah,
➢ Aktivitas seksual dan urogenital
Bila Cakra muladhara bermasalah menyebabkan sesorang akan menjadi pemalas, lemah dan sering putus asa. Dan penyakit yang timbul seperti:
• Penyakit Reumatik,
• Penyakit Tulang punggung,
• Asam urat,
• Kanker dan Demam.
• Tubuh lemah,
• Kurang semangat.
• Secara kejiwaan, cepat marah, rasa jengkel, dan emosi kurang stabil.
• Impotensia dan gangguan urogenitalis
2. Cakra Swadhistana
Sifat cakra ini, mempengaruhi nafsu dan emosi dengan tingkat lebih rendah, hilangnya akal sehat, kurangnya rasa peduli, kurang percaya pada diri sendiri, kecemburuan , serakah. Untuk pisik Cakra ini mengendalikan organ tubuh seperti:
• Gangguan pada abdomen / perut
• Gangguan akibat pengaruh hormon katekolamin
• Labilitas emosional
Kalau Cakra Swadhistana mengalami gangguan, akan mengakibatkan penyakit sperti:
• Abdominal dicomfort
• Colic Abdomen
• Tumor atau cancer organ perut.
• Labilitas
3. Cakra Manipura
Cakra ini lebih banyak berpengaruh pada sistem pencernaan utamanya pada daerah epigastrium / uluhati tubuh pisik dengan mengendalikan usus-usus di dalam perut serta gangguan pada pancreas yng memproduksi insulin. Bila Cakra ini mengalami gangguan menyebabkan berbagai penyakit Pisik seperti:
➢ Gangguan pencernaan
➢ Gangguan akibat penurunan insulin
Penyakit Secara kejiwaan seperti :
➢ Dyspesia
➢ Epigastrial distress atau penyakit maag
➢ DM (Diabetes Melitus) atau Kencing manis
4. Cakra Anahata.
Cakra Anahata adalah pusat pemrosesan prana, dan menyalurkannya ke cakra yang lebih tinggi dan ke cakra yang lebih rendah. Cakra ini lebih banyak mengontrol keseimbangan kerja Jantung, paru–paru dan juga kelenjar thymus. Penyakit yang timbul jika Cakra ini terganggu adalah :
Secara pisik seperti:
➢ -Penyakit jantung,
➢ -Penyakit Darah rendah/tinggi,
➢ -Stress,
➢ -Pertahanan tubuh lemah.
Secara Kejiwaan penyakit yang timbul adalah:
➢ Kesombongan.
➢ Kemunafikan,
➢ Tamak,
➢ Iri hati,
➢ Merasa bersalah,
➢ Dan banyak harapan.
5. Cakra Wisudha.
Cakra ini berrugas mengontrol kerja organ-organ tubuh di tenggorokan seperti, batang tenggorokan, Kelenjar gondok, parathyroid, pita suara. Bila cakra Wisudha mengalami gangguan akan menyebabkan penyakit ;
➢ Endemic goiter
➢ Toxic goiter
➢ Ganguan pada pita suara
➢ Gangguan Pertumbuhan
Gangguan pada kejiwaan akan tampak :
1. Tremor
2. Kecemasan / Anxietas
3. Gangguan Kecerdasan akibat kekurangan serapan Jodium
6. Cakra Agna.
Cakra ini bertugas mengontrol seluruh cakra di bawahnya, kelenjar –kelenjar dan mempengaruhi organ tubuh yang vital. Gangguan Pada Cakra ini dapat menyebabkan penyakit seperti:
➢ Gangguan pada mata dan penglihatan
➢ Gangguan pada tingkat kesadaran dan kejiwaan
7. Cakra Sahasrara
Cakra ini adalah gerbang rohani dan spirit ketuhanan, banyak pesan rohani yang didapat kalau cakra ini terbuka, Tapi kalau sampai cakra ini terganggu akan memudarkan keyakinan kita pada ke maha kuasaan Tuhan.
Cakra sebagai pemasok Warna Aura.
Cakra sebagai pusat energy yang akan selalu menarik dan mengeluarkan energi. Energy yang ditarik dan dikeluarkan seperti energy pertiwi, air, api, udara, suara, sinar dan spiritual rohani. Nah khusus mengenai energi sinar, setiap cakra akan mengeluarkan sinar dengan warna masing masing sampai keseluruh tubuh dan sampai dilapisan tubuh sehingga akan menunjukan warna aura pada seseorang.
Cahaya Warna Merah akan keluar dari cakra muladara menyebakan aura warna merah. Warna Jingga akan keluar dari cakra Swadhistana akan menyebabkan Aura warna Jingga pula, Warna kuning akan keluar dari cakra Manipura akan menyebabkan Aura warna kuning pula. Warna hijau akan keluar dari cakra Anahata akan menyebabkan Aura warna hijau pula. Warna Biru akan keluar dari cakra Wisudha akan menyebabkan Aura warna biru pula. Warna Nila akan keluar dari cakra Agna akan menyebabkan Aura warna nila pula. Warna Putih atau Emas akan keluar dari cakra Sahasrara akan menyebabkan Aura warna putih dan emas pula.
Ketujuh Warna cahaya ini akan napak pada Aura seseorang karena cakra terus bekerja. Kalau seimbang Cakra warna aura akan Nampak pelangi atau domonan putih, tapi kalau satu saja yang domonan, Warna aura akan dominan hanya satu saja. Dan Aura juga akan menunjukan kesehatan seseorang karena keaktifan cakra masing masing.
Kundalini
Belakangan ini dapat kita temukan berbagai tulisan atau pengajaran mengenai pembangkitan kundalini dengan cepat tanpa memperhatikan aspek lain yang sebenarnya sangat menentukan, yaitu pembentukan watak dan peningkatan spiritualitas, karena tanpa itu pembangkitan kundalini yang di agungkan itu akan berubah menjadi petaka bagi praktisinya. Apalagi kalau itu dilakukan tanpa bimbingan seorang Guru Sejati tahap demi tahap, atau bahkan dengan kurang mendalam dan secara serampangan seseorang meramu sendiri tekniknya dari berbagai buku atau dari berbagai perguruan dan kemudian mengajarkannya kepada orang lain. Inilah yang menyebabkan terjadinya berbagai sindroma kundalini yang sangat sulit dipulihkan.
Kundalini sering disebut sebagai ular api. Ia adalah kekuatan yang amat hebat yang berada dalam tubuh manusia. Energi ini berada dalam semua tataran alam. Seperti halnya prana yang keberadaannya antara lain berhubungan dengan sinar matahari, penelitian kegaiban menunjukkan bahwa kundalini rupanya berhubungan dengan kekuatan di dalam pusat bumi. Jelaslah bahwa selain memerlukan prana, kita juga memerlukan kundalini untuk keperluan evolusi jiwa. Kita membutuhkan keduanya, tetapi bila salah satu di antaranya berlebihan atau kurang, maka hal ini dapat mengakibatkan bahaya yang sangat serius. Itulah sebabnya ada risiko yang cukup besar dalam membangkitkan kundalini, terutama bila praktisinya belum suci dan murni. Kita sudah banyak mendengar tentang kundalini serta bahaya pembangkitan sebelum waktunya.
Dan apa yang banyak kita dengar itu memang ada benarnya. Ada bahaya yang benar-benar serius dalam membangkitkan aspek dari energi hebat ini sebelum ia memperoleh kesucian hidup dan pikirannya. Hanya dengan memperoleh kesucian hidup dan kesucian pikiranlah manusia dapat selamat bila ia ingin membangunkan kekuatan yang begitu hebat ini.
Banyak orang mengira bahwa kundalini benar-benar tidur dan tidak aktif. Tapi sebenarnya kundalini memiliki peranan yang amat besar dalam kehidupan manusia. Dia secara terus menerus memberikan kehidupan pada setiap mahluk hidup.
Seperti halnya semua energi yang lain, kundalini sendiri tidak tampak dengan mata biasa. Dalam tubuh manusia, kundalini menempatkan dirinya dalam suatu wadah berbentuk bola berongga konsentris yang terbuat dari zat astral dan eterik, yang satu berada dalam yang lainnya.Dalam dunia kedokteran kundalini ini bersemayam pada medulla spinalis pada daerah sacrum atau tulang ekor. Nampaknya terdapat tujuh bola konsentris seperti itu di dalam cakra dasar, di sekitar tulang ekor. Pada orang biasa energi ini aktif pada bagian terluar bola-bola ini. Di dalam bola-bola lainnya energi itu “tertidur”.
Kundalini sering digambarkan sebagai dewi dalam berbagai kitab yoga, indah berkilau seperti kilat sedang tidur di dalam cakra dasar, seperti seekor ular yang melingkar tiga setengah lingkaran melilit linga svayambhu dan menutupi pintu susumna dengan kepalanya. Walaupun dia tertidur dikatakan bahwa “Kundalini memelihara kehidupan semua makhluk”.
Pada saat kebangkitannya, jalan yang dilaluinya berbentuk spiral, berbelok-belok naik. Kebangkitan kundalini ini juga akan mengaktifkan kesadaran yang lebih tinggi sehingga alam-alam yang lebih tinggi akan terbuka nampak dihadapan kita secara berurutan.
Pada kebanyakan orang, kundalini berada di dasar tulang punggung dalam keadaan tidur, dan keadaan seperti ini memang jauh lebih baik daripada membangkitkannya sebelum orang tersebut berkembang moralitasnya, dan sebelum pikiranya cukup bersih untuk dapat menangani energi itu tanpa terkena bahaya. Kemauan juga harus kuat untuk dapat menguasai energi itu.
Hendaknya orang jangan mencoba membangkitkan kundalini tanpa bimbingan seorang Guru yang amat mengerti persoalannya dan yang mendapat penugrahan untuk ini, karena bahaya yang ditimbulkan akibat pembangkitan yang salah amat serius dan nyata. Bahaya itu ada yang murni dan bersifat fisik dan juga batin.
Gerakan kundalini tanpa kontrol selain merusak tubuh pisik dan juga bisa merobek lapisan tubuh halus. Salah satu efek pembangkitan kundalini secara salah yang biasa muncul adalah api kundalini yang mengalir ke bawah dan bukannya ke atas. Dengan begitu merangsang nafsu-nafsu rendah demikian kuatnya sampai tingkat yang tidak mungkin lagi terbendung. Orang itu berada di hadapan kekuatan yang dahsyat seperti seorang perenang menghadapi mulut ikan hiu sendirian dengan tangan kosong.
Orang seperti itu menjadi setengah manusia setengah binatang, raksasa keburukan, karena berada dalam cengkeraman kekuatan berjenis buruk yang terlampau kuat untuk dapat dilawan oleh kekuatan manusia biasa. Orang yang membangkitkan kundalini sebelum waktunya bisa saja memperoleh kekuatan gaib yang luar biasa, tapi kekuatannya itu menghubungkannya dengan evolusi dari tingkat rendah yang seharusnya dihindari oleh setiap manusia. Dan untuk membebaskan diri dari perbudakan itu dapat membutuhkan lebih dari satu inkarnasi.
Selain itu, pembangkitan kundalini sebelum waktunya akan mengintensifkan semua sifat manusia, mengaktifkan sifat jahat; lebih mudah daripada sifat mulia. Misalnya ambisi seseorang dalam badan mental yang sangat cepat terbangkitkan dan segera membengkak keluar badan. Kundalini dapat membuat daya intelek menjadi sangat intensif, tapi di waktu yang sama dapat menimbulkan kebanggaan abnormal bersifat kesetanan, yang tidak mungkin dapat diperkirakan.
Memang kurang bijaksana kalau seseorang mengira bahwa ia sanggup menghadapi kekuatan yang mungkin timbul dalam dirinya. Ini bukan energi biasa tapi energi yang tidak dapat dibendung. Yakinlah bahwa tidak seorang pun boleh membangkitkan kekuatan itu tanpa bimbingan seorang Guru Yang mendapat panugrahan sujati. Jika kekuatan itu aktif tanpa disengaja, seharusnya ia minta nasehat kepada orang yang mengerti persoalan itu dengan segera. Sekali lagi, jangan mencoba-coba membangkintkan kekuatan yang dahsyat ini tanpa pengawasan Guru ahli yang akan mengawasi semua tahapannya. Kekuatan kundalini merupakan kenyataan yang hebat, salah satu kenyataan mendasar di alam semesta.
Daya ini benar-benar tidak dapat dianggap sebagai permainan, karena mencobanya tanpa pengertian yang mendalam lebih berbahaya daripada seorang anak yang bermain-main dengan bahan peledak. Dalam hal seperti itu, orang sering mengira bahwa bagi dirinya pasti ada perkecualian hukum alam, bahwa akan terjadi campur tangan Tuhan yang akan menyelamatkan dirinya dari perbuatan main-main itu. Yakinlah bahwa hal seperti itu tidak mungkin terjadi, seperti seorang yang secara ceroboh menyulut bahan peledak, sangat mungkin untuk menjadi korban yang pertama.
Hal seperti ini berlaku bagi setiap kasus tanpa kecuali, karena dalam kerja Hukum Agung Alam Semesta tidak ada yang disebut dengan pilih kasih. Ingatlah pepatah yang sering diucapkan.Banyak orang merasa yakin bahwa dia sudah siap memperoleh pelajaran yang tinggi tanpa bekerja keras terlebih dahulu dengan sabar melalui pembentukan watak. Perbaikan karakter harus ditempuh terlebih dahulu, kemudian Guru akan memberitahu kapan dia siap melakukan pembangkitan kundalini yang dahsyat ini.
Kadang-kadang dapat terjadi pembangkitan lapisan api dari kundalini secara spontan sehingga terasa sedikit hangat, bahkan dapat bergerak dengan sendirinya. Bila ini terjadi dapat mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa, karena salurannya belum siap untuk maksud ini, sehingga api ini harus membakar banyak sampah eterik yang menghalangi proses perjalanannya. Bila kundalini bangkit dengan sendirinya atau bangkit tanpa disengaja, biasanya dia mengalir ke atas mengikuti arah yang sudah diambil oleh penjelmaan terendah dan terhalus. Bila mungkin, seharusnya kita menggunakan daya kemauan kita untuk menahan gerakannya. Dan bila tidak berhasil, kita tidak perlu menjadi cemas.
Api ular mungkin akan memancar keluar melalui kepala dan terlepas ke dalam atmosfir di sekelilingnya dan biasanya hal ini tidak mengakibatkan kerugian apa-apa kecuali adanya sedikit rasa lemah di tubuh. Orang mungkin hanya akan kehilangan kesadaran untuk sementara saja. Bahaya yang benar-benar mengerikan bukannya berhubungan dengan mengalirnya api kundalini ke atas, tetapi oleh adanya kemungkinan mengalirnya api kundalini ke bawah dan ke dalam.
Banyak orang berkata bahwa penguasaan yang sempurna atas yoga tidak bisa dicapai dalam satu kehidupan. Karena itu penguasaan kundalini harus diulang pada setiap inkarnasi, karena alat-alat itu diganti pada setiap inkarnasi. Tetapi sekali seseorang berhasil menguasainya maka akan lebih mudah dalam melakukan pengulangan itu.
Jika seseorang telah menjadi murid dari seorang Guru Sejati dan belum mencapai kesempurnaan dalam hidup ini, maka sang Guru akan menuntun dan mengarahkan jiwa si murid sehingga pada kelahiran berikutnya dia berada pada kondisi yang memungkinkannya menyempurnakan kemajuan rohaninya. Inilah tanggung jawab berat seorang Guru Sejati yang bertanggung jawab atas panugrahan guru yang dengan penuh ketulusan yang tanpa pamrih, dan tanpa pengingkaran, dia tidak akan berhenti membimbing siswanya sebelum dia mencapai tujuan tertinggi.
Bila sudah kundalini terbangkitkan, dia haruslah dikuasai benar-benar, dan harus digerakkan melewati pusat-pusat dengan urutan tertentu sesuai dengan perbedaan jenis orangnya. Gerakan ini juga harus dilakukan dengan cara yang khusus supaya memperoleh hasil yang memuaskan.
Jika kundalini dibangkitkan dengan benar di bawah petunjuk Guru Sejati yang menerima panugrahan, maka kebangkitan kundalini itu akan memberi berkah dengan semua pencapaian kerohanian sejati. Kebangkitan itu memberi pencerahan dan kesadaran rohani yang agung, mengantarkannya menuju pencapaian samadhi yang tertinggi (nirvikalpa samadhi), dan sekaligus memberi penguasaan atas segala sakti. Ini kenapa buku ini, ditulis, agar kita melakukan pendekatan selalu dengan rasa bhakti, sebagai tujuan yang akan menghantarkan bangkitnya kesadarn kundalini. Bukan di tekankan pada kundalini sebagi tujuan. Sehingga meremehkan arti sebuah sikap dalam sembahyang.
Untuk Apa kundalini yang telah bangkit ini.
Secara Garis besar Kundalini ini, akan sangat berpengaruh positif pada kesehatan, kedamaian dan kesadaran hidup mahluk . Sebab Kundalini ini, akan melakukan pengaktifan energy positif tiap cakra dan menetralkan setiap energy negative yang ada dalam setiap cakra, sehingga akan berhimbas pada terbentuknya daya positif tubuh dan mental. Sehingga mahluk akan menjalani hidup lebih damai dan penuh anugrah kebahagiaan dan kesejahtraan.
Bagaimana Proses yang terjadi, Dalam naiknya energy ini,? Bisa digambarkan sebagai berikut:
Proses mengalirnya Kundalini dapat di gambarkan sebagai berikut. Kundalini akan terbuka di tempat nya bersemayam dan akan begerak naik membersihkan setiap Cakra yang dilewatinya, kotoran cakra cakra akan di bakar , bergerak dari mudahara cakra, naik disetiap cakra di atasnya sampai di sahasrara cakra dan keluar di ubun ubun. Semua kotoran fisik dan bhatin di netralkan turun menuju pertiwi, dan dengan ini akan berakibat energy positif di peliharan, kemurnian dan kesucian di pelihara oleh Nya.
Panca Sembah adalah Sikap efektip pembangkitan Kundalini.
Semestinya kita melakukan panca sembah dengan mengikuti semua tahapan persiapan sampai akhir dengan konsentrasi penuh dan mantap, Panca sembah bagaikan sebuah cara meditasi kesadaran diri untuk mencapai realisasi diri. Dalam panca sembah kita dalam persiapan dupa , air dan bunga sudah membimbing kita kekemantapan bhatin, selanjutnya kita akan melakukan Asana, kita memilih Asana yang ditentukan Vajrasana untuk perempuan dan silasana , Siddhasana dan Padmasana untuk laki-laki, Padasana untuk keduanya.
Asana adalah meditasi atau konsentrasi kemantapan pada sikap badan, coba lakukan dan rasakan dengan pelan dan penuh kenikmatan, luruskan tulang punggung, kalau bisa kita menjadi Asanajaya hanyut dalam sikap yang kita pilih, dalam asana ini kita akan melakukan pembirsihan badan dan penyucian badan, badan akan terasa lebih nyaman kalau kita sudah bisa melampaui sikap badan ini dan menjiwai Asana ini. Ini berarti kita sudah mampu mengontrol badan sebagai persiapan selanjutnya.
Setelah kita mampu asana jaya, menjiwai Asana atau sikap badan, selanjutnya kita melakukan pranayama, mengontrol, membersihkan jalannya prana di tubuh kita, memasukan jiwa dalam nafas, dan merasakan aliran nafas, mengendalikan jalannya nafas adalah sikap pranayama. Lakukan pelan pelan dan selembut kita mampu setiap tarikan , penahanan dan pengeluaran nafas rasakan dengan penuh jiwa, Otomatis semua nadhi-nadhi yang ada dan semua system cakra akan mulai dibuka dan dibersihkan, jalur jalur energy di perlebar dan dibersihkan. Pranayama sujatinya kalau disadari adalah pembersihan diri dengan prana energy vital alam semsta. Dalam Tahap ini kita bermeditasi dalam nafas dan prana.
Selanjutnya kita melakukan sikap Kara sudhamam, yaitu pembersihan tangan, tangan diibaratkan symbol Dasa indra, Tangan kanan Panca budhindria, Tangan kiri Panca Karmendria. Kesepulh indra kita harus kita bersihkan, Lakukan pengasapan tangan dan lakukan proses pembersihan tangan dengan mengikuti ucapan mantra yang telah ada, kita juga selalu menyucikan indra indra sebagai persiapan menuju alam kedewataan, tanpa bersihnya indra dan lenyapnya keinginan pribadi, akan sangat mustahil sembahyang yang kita lakukan memberikan manfaat yang membawa kekemajuan spiritual kita apalagi akan membangkitakan Kundalini.
Selanjutnya setelah badan , energy dan indra kita sucikan baru kita melakuakan pemujaan , pertama melakukan Puja Tri Sandya, Puja Tri sandya, akan mengarahakn Jiwa kita pada ke kesadaran kosmic, Bhuana agung bhuana alit, Kita akan memuja Hyang Widhi dan segala cipataanya, menyadari segala ciptaan adalah kekuatan Hyang widhi, dan menyadari pula kita juga adalah kekuatan hyang widhi, melalui kekuatanya ini kita memohon kecemerlangan dan cahaya kesucian, memohon terhapusnya segala dosa baik sengaja dan tak sengaja kita lakukan, memohon pembersihan lahir dan bhatin berkat cahaya kecemerlangan Hyang widhi, menyadari kita adalah bagian dari cipataan beliau, menyadari diri kita adalah sama sama hamba Nya dengan mahluk lainnya, bersama sama kita menyucuiakan ala mini atas kekutannya, sehingga kedamaian hati dan pikiran merasuki Jiwa kita karena disucikan oleh kekuatan Nya,
Memohon ampunan atas ucapan kita, memohon ampunan atas pikiran kita , memohon ampunan atas perbuatan kita, dengan sikap dan Jiwa seperti inilah kita akan mengikis semua karma karma buruk dalam hidup kita. Dan selanjutnya kedamaian semesta akan menghampiri kita dan menuntun hidup kita selalu.Proses selanjutnya, kita akan di arahkan menyembah kedalam diri, sebab untuk menuju kesempurnaan kedalam dan keluar, kita memuja Sang Atma yang selalu sebagai guru, sebagi penuntun dan sebagai pelindung kita dalam hidup yang sujatinya adalah Hyang Widhi dalam diri.
Kita sucikan pengaruh pengaruh buruk pikiran, hati dan sikap kita yang mengenai Sang Atma, sehingga Sang Atma yang ada dalam diri kita selalu bersinar suci dalam hidup kita sehari hari, Kita disadarkan bahwa Hyang Widhi ternyata ada dalam diri dan tubuh kita adalah setana Hyang widhi, jadi seharusnya selalu disucikan. Seterusnya kita melakukan pemujaan kehadapan Dewa Surya sebagai penguasa kekuatan energy kehidupan, sebagai kuasa sinar semesta dan sebagai menguasa Sang Waktu, berwujud Sang Hyang Radityam Sang Hyang Aditya dan Sang kala.
Kita harus selalu menyelaraskan diri dengan kekuatan ini. Dengan menyembahNya. Bermeditasi kepada Dewa Surya, sinar kecemerlangan akan melindungi diri kita, Dilanjutkan lagi dengan memuja Istha Dewata , yaitu melakukan pemujaan khusus sesuai , kekuatan masing masing, dan sesuai Dewa yang kita inginkan memberikan anugrah saat itu. Anugrah dan panugrahan spiritual akan turun dari para Dewata Dewati, sebagai berkah yang dapat kita gunakan dalam hidup. Jangan tak percaya akan hal ini, dan jangan pula Ragu untuk melakukannya, kesadaran Jiwa sangat penting.
Selanjutanya memohon penugrahan untuk keselamatan, kesehatan, kesucian dan spiritual hidup kita. Sebagai penutup, kita dengan hati tulus dan iklas, memanjatkan ucapan terimakasih kepada Hyang Widhi dan segala Dewatanya. Tutup dengan menebarkan kedamaian semesta, Damai dalam hati, damai di sekala dan damai di niskala.
Dengan melakukan Tahapan ini, lengkap sudah kesadaran kita , dan lengkap pula hubungan kita dengan pencipta dan ciptaaNya, pengaruh positif akan datang dari segala arah menuju ke diri kita. Inilah sebagai jalan kesadaran Kundalini mulai bangkit, enrgy Kundalini bersifat api sehingga disimbulkan dengan ular api, kalau sudah api dimana –mana akan selalu naik sifatnya, begitu juga dalam diri kita, melakukan pembangkitan kundalini, tidak usah kita paksakan yang perlu adalah lakukan pembersihan jalannya kundalini dan momohon restu para Dewata, niscaya Kundalini bukan hanya sebagai teori tanpa praktek, tapi kundalini akan menjadi pengalaman hidup.
Yang paling penting untuk diperhatikan, untuk pembangkitan ini, dalam Panca Sembah;
1. Jangan melakukan sembahyang tergesa gesa.
2. Lakukan persiapan diri baik lahir maupun bhatin.
3. Asana lakukan denga tegak dan tulang pungung lurus.
4. Pranayama lakukan dengan penuh rasa , lembut dan halus.
5. Rasakan setipa getaran dalam mantra yang didengar.
6. Rasakan penyatuan dengan setiap Tahapan panca sembah.
7. Lakukan dengan tenang dan rasa damai.
8. Dan sebagai akhir hening sejenak merasakan aliran energy di tulang punggung, sebagai tanda bangkitnya Kundalini.
Itulah gambaran bagaimana efektifnya Panca Sembah untuk kebangkitan kundalini, yang sebanarnya kita sudah lakukan sehari –hari tapi tanpa menyadari kegunaanya , sehingga dalam sembahyang terjadi kejar kejaran waktu, dan sikap yang kurang menunjang, dan nafas yang kurang diperhatikan, sehingga sering kita sembahyang tak mampu mengubah sikap hidup kita menjadi lebih baik, sehingga semua proses menjadi sia-sia. Mudah-mudahan uraian yang singkat ini, bisa berguna untuk semuanya, dan paling penting bisa meningkatkan sikap beragama kita dalam kehidupan masing –masing.
Sumber : https://agungswastika.wordpress.com/budaya/cakra-dan-kundalini/